Mood : Biasa aja.
Yep, posting lagi! :) Tapi kali ini saya mau nge-review sedikit tentang buku The Diary Of Amos Lee karya Adeline Foo.
Buku ini ada 3 seri, yaitu : TDOAL 1 : I Sit, I Write, I Flush (Hasil Renungan Nongkrong di WC), TDOAL : Girls, Guts, and Glory (Renungan di WC, Tentang Pertandingan, Anak Cewek, dan Kemenangan!), serta TDOAL 3. Tapi karena saya belum punya (dan kayaknya juga belum keluar) TDOAL 3, maka saya tidak akan me-review buku tersebut. Jeongmal mianhaeyo~ :)
TDOAL sebenarnya menceritakan tentang kehidupan seorang anak bernama Amos Lee yang tinggal bersama ayah, ibu, adik perempuan (yang dia panggil PRJ -Pengganggu, Risih, Jengkelin), Ah Kong, dan Po po di Singapura. Buku ini digambarkan sebagai diary milik Amos, yang pada awalnya terpaksa menulis diary karena disuruh ibunya. Hebatnya lagi, ibunya menyuruh Amos menulis diary saat dia melakukan 'aktivitasnya' di WC. Tau lah aktivitas apa. Dari cover bukunya juga udah keliatan. :P
Oh ya, Amos juga menceritakan tentang dua temannya, Alvin dan Anthony, dan mereka bersama-sama membuat kelompok 3A (Amos, Alvin, Anthony). Ada juga cerita Amos tentang kejengkelannya pada Michael, si senior yang suka mengganggunya. Tapi di akhir cerita, senior itu terkena masalah dan Alvin bersama teman-temannya berusaha membantu Michael. Di buku ini juga diceritakan tentang usaha Amos untuk memiliki PSP.
Di TDOAL ke-dua, diceritakan Amos tidak lagi menulis diary-nya di WC, tapi dia meletakkannya di tempat tersembunyi yang berpindah-pindah agar tidak bisa dibaca ibunya (padahal sih tetep aja dibaca). Sebagian besar isi buku ini menceritakan tentang kegiatan dan kompetisi renang yang diikuti Amos bersama teman-temannya dan Michael. Ada juga cerita tentang hampir bubarnya kelompok 3A karena Alvin mulai dekat dan akrab dengan Somaly, siswi pindahan dari Kamboja. Karena beberapa hal, Amos sempat tidak mengakui Alvin sebagai sahabatnya lagi.
Di buku ke-dua, ibu Amos sedang hamil anak ke-tiganya. Amos sangat antusias mencari tahu tentang bagaimana cara bayi manusia dan bayi laba-laba dibuat. Puncaknya, Amos dan Anthony membuat majalah PSA kuadrat : Peneliti Sains Amos & Anthony yang edisi keduanya berhasil memenangkan kompetisi sains. PRJ, adik Amos, memungut kucing liar dan akhirnya memeliharanya. Terjadi beberapa kejadian seru yang melibatkan kucing liar itu. Amos tidak lagi menginginkan PSP, tapi berganti menjadi handphone.
Bagian terseru dari semua buku adalah, ibu Amos yang sering mengomentari kelakuan Amos dan membenarkan tulisannya yang salah di diary. Lucu! :D Hebatnya lagi, di buku ini ada ilustrasi-ilustrasi menarik yang tidak akan membuat bosan pembaca. Ilustrasinya benar-benar lucu dan membuat kita makin bisa membayangkan kehidupan Amos Lee yang sangat menarik.
Saat saya pertama kali membaca buku ini, saya tahu kalau buku ini sebenarnya adalah buku anak-anak. Tapi menurut saya, para remaja dan orang tua juga boleh membaca buku ini. Kisahnya yang sederhana dan ringan, tapi tetap memberikan pelajaran-pelajaran untuk kita. Overall, saya salut pada tante (?) Adeline Foo. Keren, tante! >> SKSD in action. Saya juga bertepuk tangan untuk Stephanie Wong, selaku ilustrator buku ini. :D
Sedikit profil tentang Adeline Foo. Adeline Foo adalah seorang ibu tiga anak yang tinggal bersama suaminya di Singapura. Berprofesi sebagai penulis buku anak. Bagi yang ingin lebih tahu tentang Adeline Foo dan buku-bukunya, langsung klik saja di sini.
(Adeline Foo)
Salah satu buku yang wajib dibaca, menurut saya. So? Berminat membaca? :D